Home » » Gunung Hutan

Gunung Hutan

Written By Dede safin on Sabtu, 23 Juni 2012 | 02:42


Mendaki gunung adalah suatu kegiatan keras, penuh petualangan, membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan, dan daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan yang seakan hendak mengungguli, merupakan daya tarik dari kegiatan ini.
Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah menguji kemampuan dirinya untuk bersekutu dengan alam yang keras, keberhasilan suatu pendakian yang sukar dan sulit berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan dirinya sendiri.
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN KEGIATAN MOUNTAINEERING
- Mountain                   = Gunung
- Mountaineer               = Orang yang berkegiatan di gunung
- Mountaineering              = Segala sesuatu yang berkaitan dengan gunung atau dalam arti yang luas berarti suatu perjalanan yang meliputi mulai dari hill walking sampai pendakian ke puncak-puncak gunung yang sulit
Banyak alasan orang melakukan kegiatan mountaineering namun pada dasarnya keitan itu dilakukan untuk :
1. Mata pencaharian
2. Adat Istiadat
3. Agama /Kepercayaan
4. Ilmu Pengetahuan
5. Petualangan
6. Olahraga
7. Rekreasi
B. TERMONOLOGI GUNUNG
1) Gunung : Suatu puncak ketinggian dari atas permukaan laut dan dataran di sekelilingnya.
2) Pegunungan : Barisan/sekumpulan gunung yang saling berdekatan.
3) Bukit : Gunung Yang ketinggianya tidak lebih dari 600 mdpl
4) Perbukitan : Barisan/sekumpulan bukit yang saling berdekatan.
5) Tebing : Lereng pada dinding gunung yang terjal
6) Sadel : Pertemuan dua titik pada satu punggungan
7) Pass : Celah panjang diantara dua punggungan
8) Col : Celah sempit diantara dua puncak
9) Plateau : Dataran tinggi diatas daerah ketinggian
10) Summit : Puncak
C. SEJARAH SINGKAT MOUNTAINEERING
Pendakian gunung sebenarnya telah dilakukan oleh para nenek moyang kita yang dimulai dengan bapak manuasia Nabi Adam AS yang menjelajahi bukit Arafah untuk mencari cintanya Siti Hawa. Siti Hajar yang telah lintas dari bukit marwah ke bukit Safa  untuk mencari air bagi Nabi ismail yang lagi kehausan. Dan pendakian demi pendakian hingga saat ini masih terus berlangsung dan kelak (tak lama lagi ) giliran kalian untuk melanjutkan amanah menjaga kelanggengan kemanusian.
a. Sejarah Dunia
1942 : Anthoine de Ville memanjat tebing Mont Aiguille (2907 m) di pegunungan alpen untuk berburu chamois (Kambing gunung)
1624 : Pastor pastor Jesuit, melintasi pegunungan himalaya dari gharwal di Iindia ke Tibet menjalankan tugas misionarisnya
1760 : Professoe de Saussure menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang dapat menaklukkan puncak mont blanc guna kepentingan ilmiahnya.
b. Sejarah Indonesia
1623 : Yan Carstenz adalah orang pertama melihat adanya pegunungan sangat tinggi, dan tertutup salju di pedalaman irian
1899 : Ekspedisi Belanda pembuat peta di Irian menemukan kebenaran laporan Yan Carstensz hampir 3 abad sebelumnya tentang “ … pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju!” di perdalaman Irian. Maka namanya diabadikan sebagai nama puncak yang kemudian ternyata merupakan puncak gunung tertinggi di Indonesia.
1962 : Puncak Carstenz akhirnya berhasil dicapai oleh tim pimpinan Heinrich Harrer.
1964 : Beberapa pendaki Jepang dan 3 orang Indonesia, yaitu Fred Athaboe, Sudarto dan Sugirin, yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil mencapai Puncak Jaya di Irian. Puncak yang berhasil didaki itu sempat dianggap Puncak Carstensz, sebelum kemudian dibuktikan salah.
Puncak Eidenburg, juga di Irian, berhasil di daki oleh ekspedisi yang dipimpin Philip Temple.
Dua perkumpulan pendaki gunung tertua di Indonesia lahir : Wanadri di Bandung dan Mapala UI di Jakarta, lalu di susul oleh perkumpulan perhimpunan pencinta alam lainnya mulai dari, MPA,SISPALA, KPA, ERNIPALA, MODIPALA dan sebagainya
1972 : Mapala UI, diantaranya adalah Herman O. Lantang dan Rudy Badil, berhasil mencapai Puncak cartenz. Mereka merupakan orang-orang sipil pertama dari Indonesia yang mencapai puncak ini.
D. JENIS PERJALANAN BERDASARKAN TINGKAT KESULITAN MEDAN.
Perjalanan baik pendakian atau pemanjatan berdasarkan pada tingkat kesulitan medan yang dihadapi dapat dibagi sebagai berikut:
1. Walking : Berjalan tegak, tidak diperlukan perlengkapan kaki yang serius.
2. Hiking (hill walking) : Medan sedikit bertambah sulit sehingga dibutuhkan perlengkapan kaki yang memadai.
3. Climbing
a. Rock Climbing : Pemanjatan pada medan batu .
b. Snow/Ice Climbing : Pemanjatan pada medan es dan salju
4. Expedition : Kegiatan pendakian yang membutuhkan berbagai pengetahuan dan membutuhkan waktu yang lama serta memerlukan pengorganisasian tertentu dengan berbagai variasi medan yang harus dilalui
E. SISTEM/TEKNIK PENDAKIAN
Tidak semua medan yang dilalui untuk menuju puncak itu seragam sehingga ada beberapa sistem/teknik yang dilakukan untuk menuju puncak yang harus disesuaikan dengan karakter medan. Pada beberapa pendakian kita kenal ada tiga buah sistem/teknik pendakian yaitu :
1. Alpin Taktik : sistem pendakian ini biasa dilakukan pada medan yang jaraknya tidak terlalu jauh, dan tidak kembali lagi ke base camp serta seluruh tim pendaki harus dapat mencapi puncak (taktik ini berkembang di pegunungan alpen yang karakternya sangat sesuai dengan taktik ini)
2. Himalayan taktik : Sistem pendakian ini biasa dilakukan pada medan yang jaraknya cukup jauh sehingga untuk menuju puncak ada beberapa base camp yang didirikan guna melakukan sistem drop barang, pada taktik ini tidak semua anggota tim harus mencapai puncak (taktik ini berkembang di pegunungan himalaya yang karakternya sangat sesuai dengantaktik ini)
3. Siege taktik : Gabungan antara Alpin Taktik dan Himalayan taktik.


F.PERLENGKAPAN JALAN (UNTUK MEDAN GUNUNG HUTAN)

1. Sepatu
  • Mempunyai kegunaan sesuai dengan kebutuhan perjalanan.
  • Sesuai dengan bentuk dan ukuran kaki
  • Harus kuat untuk pemakaian yang berat
Untuk medan gunung hutan diperlukan sepatu :
  • Melindungi telapak kaki sampai mata kaki
  • Kulit tebal, tidak mudah sobek
  • Lunak bagian dalam, masih memberikan ruang bagi gerak kaki
  • Keras bagian depannya, untuk melindungi jari kaki (tidak dianjurkan memakai sepatu pekerja tambang, yang bagian depan sepatu sangat keras karena dilapisi dengan besi, selain berat juga akan merusak jari kaki jika ada perubahan suhu)
  • Bentuk sol bawahnya harus dapat menggigit tanah ke segala arah dan cukup kuat.
  • Ada lubang ventilasi, yang bersekat halus sehingga air dan udara lewat untuk pernafasan kulit telapak kaki.
2. Kaus Kaki
Yang perlu diperhatikan : menyerap keringat. Gunanya :
  • Melindungi kulit kaki dari pergesekan dengan kulit sepatu.
  • Menjaga agar kulit kita tetap dapat bernafas.
  • Menjaga agar kaki tetap hangat pada daerah yang dingin.
3.Celana Jalan
Yang perlu diperhatikan :
  • Kuat, lembut
  • Ringan
  • Tidak mengganggu gerakan kaki, jahitannya cukup longgar
  • Praktis
  • Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
  • Mudah kering, bila basah tidak menambah berat Bahan celana yang terbuat dari katun cukup baik, tidak terlalu tebal, tahan duri, mudah kering.
4.Baju Jalan
Yang perlu diperhatikan :
  • Melindungi tubuh dari kondisi seikitar
  • Kuat
  • Ringan
  • Tidak mengganggu pergerakan
  • Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
  • Praktis
  • Mudah kering
5.Topi Lapangan
Yang perlu diperhatikan :
  • Melindungi kepala dari kemungkinan akibat duri
  • Melindungi kepala dari hujan, terutama kepala bagian belakang.
  • Harus kuat dan tidak mudah robek, untuk medan gunung hutan dianjurkan memakai topi rimba atau semacam topi Jepang.
6.Sarung Lapangan
Yang perlu diperhatikan :
  • Sebaiknya terbuat dari kulit
  • Bentuknya sesuai dengan tangan kita
  • Tidak kaku, artinya tidak menghalangi gerakan tangan.
7.Ikat Pinggang
Pilihlah yang terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tetapi teguh. Selain menjaga agar celana tidak kendur, juga untuk meletakan alat-alat yang perlu cepat dijangkau seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K, dll.
8. Ransel / Carrier
  • Ringan, Sejauh mungkin tidak merupakan tambahan beban yang berlebihan, terbuat dari bahan yang water proof.
  • Kuat, harus mampu membawa beban dengan aman, berdaya tahan tinggi, tidak mudah robek, jahitannya tidak mudah lepas, zippernya cukup kokoh, dsb.
  • Nyaman dipakai, dianjurkan agar memakai ransel yang mempunyai rangka, agar berat beban merata dan seimbang. Selain itu juga membuat kenyamanan karena adanya ventilasi antara tubuh/punggung dengan ransel.
  • Praktis, kantung-kantung tambahan serta pembagian ruangan akan memudahkan untuk mengambil barang-barang tertentu.
9.Peralatan navigasi
·        Kompas,
·         peta,
·         penggaris segitiga,
·         busur derajat,
·        pensil,
·        ranmer.
·        dll.
10. Lampu Senter
  • Dengan bola lampu dan baterai cadangan
11. Peluit
12. Pisau
  • Pisau saku serbaguna (multi blade) seperti Victorinox
  • Pisau pinggang
  • Golok tebas
B. Peralatan Tidur
  • Satu set pakaian tidur
  • Kaus kaki untuk tidur
  • Sleeping bag
  • Matras
  • Tenda/ponco/flysheet untuk bivak

C. Perlengkapan Masak dan Makan
  • Alat-alat makan
  • Alat pembuat api (lilin, spirtus, dll)
  • Kantung air / tempat air


G.   MENYUSUN PERLENGKAPAN KEDALAM RANSEL/CARRIER (PACKING)
Nyaman, efisien, selain secara langsung ditentukan oleh desain ransel, juga banyak dipengaruhi cara menyusun barang (packing) kedalam ransel.
  • Tempatkanlah barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan. Barang-barang yang relatif lebih ringan (sleeping bag, pakaian tidur) ditempatkan dibagian bawah.
  • Letakkan barang yang sewaktu-waktu diperlukan diletakkan dibagian atas atau diletakkan dikantung-kantung luar ransel (ponco, P3K, kamera, dll).
Kelompokan barang-barang dan masukkan kedalam kantung-kantung plastik yang tidak tembus air, terutama pakaian tidur / cadangan, pakaian dalam, buku-buku, dll.

H. PERENCANAAN PERBEKALAN
Dalam perencanaan perjalanan, perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
  1. Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
  2. Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
  3. Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)
Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam merencanakan perjalanan:
a. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai
b. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
c. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar.
d. Ringan, mudah didapat

e. Murah

Untuk dapat merencanakan komposisi bahan makanan agar sesuai dengan syarat-syarat diatas, kita dapat mengkajinya dengan langkah-langkah berikut :
  1. Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, aktifitas tubuh yang perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkan jumlah kalori yang diperlukan.
  2. Susun daftar makanan yang memenuhi syarat diatas, kemudian kelompokan menurut komposisi dominan. Hidrat arang, ptotein, lemak, hitung masing-masing kalori totalnya (setelah siap dimakan).
  3. Perhitungan untuk vitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir, dan apabila ada kekurangan dapat ditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya.
Catatan :
Kandungan kalori :
hidrat arang
4 kal/gr
lemak
9 kal/gr
protein
4 kal/gr
Kalori tercepat menjadi kalori berturut – turut  :
1.      Hidra tarang
2.       Lemak
3.       protein
Kebutuhan kalori per 100 pounds berat badan (sekitar 45 kg)
1
Metabolisme basal
1100 kalori
2
Aktifitas tubuh :
  • Jalan Kaki
2 mil/jam
45 kal/jam
3 mil/jam
90 kal/jam
4 mil/jam
160 kal/jam
  • Memotong kayu/tebas
260 kal/jam
  • Makan
20 kal/jam
  • Duduk (diam)
20 kal/jam
  • Bongkar pasang ransel, buat camp
50 kal/jam
  • Menggigil
220 kal/jam
3
Aktifitas dinamis khusus
= 6 - 8 % dari 1 dan 2
4
Total kalori yang dibutuhkan
= 1 + 2 + 3

Jenis Bahan Makanan dan Macam Makanan
Sumber kalori dari hidrat arang tiap 100 gram
Beras giling
360 kal
Nasi
178 kal
Havermout
390 kal
Kentang
90 kal
Singkong
140 kal
Macaroni
363 kal
Maizena
343 kal
Roti
248 kal
Tape singkong
173 kal
Gaplek
363 kal
Biskuit
458 kal
Sagu
353 kal
Terigu
365 kal
Ubi
123 kal
Gula pasir
364 kal
Gula aren
368 kal
Madu
294 kal
Coklat pahit
504 kal
Coklat manis
472 kal
Coklat susu
381 kal
Sumber Protein (tiap 100 gram)
Tempe
119 kla
Kacang tanah rebus dengan kulit
360 kal
Telur ayam
162 kal
Telur bebek
189 kal
Sumber protein dan lemak (tiap 100 gram)
Corned
241 kal
Daging asap
191 kal
Dendeng
433 kal
Sardens
338 kal
Menu makanan satu hari :
Mie 1.5 gelas
335 kal
Susu kental manis ½ gelas
336 kal
Dodol ½ ons
200 kal
Coklat 1 ons
472 kal
Nasi 2 ons
360 kal
Roti 1 ons
248 kal
Biscuit 1 ons
458 kal
Corned ½ ons
120 kal
Dendeng 1 ons
433 kal
TOTAL
2962 kal


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar